ANDA PENGUNJUNG KE:

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 23 Februari 2016

Jika Ada Perang Dunia ke-III, 5 Negara Ini Akan Memenangkannya!

 Jika Ada Perang Dunia ke-III, 5 Negara Ini Akan Memenangkannya!


Perang dunia ke-II telah usai sejak 70 tahun yang lalu. Namun perang masih saja terjadi di bumi ini. Sebut saja di daerah Timur Tengah. Meski skalanya bukan global, tapi yang namanya perang masihlah memiliki dampak yang mengerikan. Terutama kematian penduduk sipil yang tak berdosa. Selain itu kerusakan bangunan dan hilangnya rasa aman juga membuat perang tak ada benarnya.

Mari kita berandai-anda. Jika di masa depan ada perang dunia lagi. Sebut saja yang ketiga. Kira-kira negara mana yang akan memenangkannya? Kita hanya berandai saja, karena pada kenyataannya perang adalah hal yang paling tak diinginkan banyak orang di seluruh dunia.
Dilihat dari kekuatan militer yang ada sekarang, inilah kira-kira negara yang akan menjuarai perang di seluruh dunia!

1. Amerika Serikat

Exactly, tempat pertama diduduki oleh Amerika. Sang negara super power yang kekuatannya tak bisa diragukan lagi. Saat ini Amerika memiliki sekitar 2,5 juta penduduk yang siap berperang melawan musuh negaranya. Selain itu, Amerika juga menyediakan dana sekitar 600 miliar dolar untuk kekuatan militernya, jumlah terbesar yang tak bisa diungguli oleh negara lainnya di seluruh dunia.
Amerika Serikat [image source]
Amerika Serikat [image source]
Untuk pertempuran darat, Amerika memiliki sekitar 8.848 tank tempur. Untuk pertempuran udara mereka memiliki sekitar 13,892 pesawat militer dan 6.196 helikopter. Untuk pertempuran laut 473 naval tempur, dan 72 kapal selam siap berjuang. Dengan kekuatan sebesar ini, rasanya tidak sulit untuk memprediksi perang dunia ke-III.

2. Rusia

Salah satu negara yang mampu mengungguli Amerika jika terjadi perang dunia adalah Rusia. Negara yang sangat luas ini memiliki sekitar 800 ribu personil militer aktif dan 2.485.000 personel tambahan jika ada keadaan darurat. Negara yang sangat benci dengan Amerika ini memiliki sekitar 285 naval, dan 55 kapal selam. Untuk pertempuran darat ada 15.398 tank tempur. Di udara pun Rusia juga unggul dengan 3.429 pesawat tempur dan 1.120 helikopter. Untuk dana, sebanyak 4,5% GDP Rusia dikucurkan untuk perkembangan militernya.
Rusia [image source]
Rusia [image source]
Jika terjadi perang dunia, Rusia akan sangat menyusahkan Amerika. Kekuatan militer yang nyaris sebanding membuatnya jadi ganjalan. Terlebih Rusia benar-benar sentimen dengan apa yang dilakukan Amerika kepada dunia.

3. China

Negara dengan jumlah penduduk paling besar di dunia ini memiliki personel militer aktif sekitar 2,3 juta, dan yang dipersiapkan untuk tempur 2,3 juta juga. Jadi total ada 4,6 juta. China memiliki sekitar 9.150 tank yang bisa digunakan untuk membela wilayahnya. Jumlah itu masih ditambah 673 naval, dan 67 kapal selam. Di udara, China memiliki sekitar 2.860 pesawat tempur dan 908 helikopter.
China [image source]
China [image source]
Dalam setahun, negara tirai bambu ini mengalokasikan dana sekitar 216 miliar dolar. Atau dana terbesar kedua setelah Amerika serikat. Dengan kekuatan dana dan juga peralatan tempur, China akan bertahan dalam perang. Bahkan jika punya strategi yang sangat bagus, mengungguli Rusia dan Amerika bukanlah hal yang mustahil.

4. India

Setelah Rusia, dan China, kini India masuk sebagai jajaran negara Asia yang sangat hebat dalam kekuatan militernya. Sampai saat ini ada sekitar 1,3 personil tentara aktif, dan ditambah 2,1 juta tentara cadangan jika ada perang. Dengan jumlah tentara yang banyak rasanya India mampu bertahan jika di masa depan ada sebuah perang dunia.
India [image source]
India [image source]
Saat ini India memiliki sekitar 202 naval, 15 kapal selam untuk perlindungan laut. Di udara mereka memiliki sekitar 1.905 pesawat tempur dan 584 helikopter. Di darat, India melengkapi dirinya dengan 6.464 tank tempur yang hebat. Untuk dana, setiap tahun India mengucurkan 2,4% dari GDP atau 50 miliar dolar untuk pengembangan kekuatan militernya.

5. Inggris

Inggris memiliki kekuatan militer aktif dan cadangan sebesar 320 ribu jiwa. Relatif kecil dibandingkan dengan negara lain. Meski demikian, kekuatan alat tempur Inggris termasuk hebat. Negara kecil di Eropa ini memiliki sekitar 936 pesawat tempur, 66 naval, dan juga 407 tank. Dalam setahun uang sebanyak 60 miliar dolar dikucurkan untuk kemajuan kekuatan militer.
Inggris [image source]
Inggris [image source]
Yang membuat Inggris bisa menang adalah karena mereka kemungkinan besar bersekutu dengan Amerika. Jika sampai itu terjadi keduanya akan jadi duet maut yang sangat mengerikan. Menempatkan Inggris di posisi ini rasanya tidaklah berlebihan. Itulah lima negara yang kemungkinan akan memenangkan perang dunia. Lantas bagaimana dengan nasib negara kita?
Indonesia mungkin tidak akan memenangkan peperangan. Namun jika bekerja sama dengan beberapa negara sepertinya akan bisa bertahan. Terlebih kekuatan militer kita berada di peringkat 12 dunia. Negara Asia Tenggara dan Australia masih kalah jauh. So, jika ada perang dunia ke-III, Indonesia akan mampu bertahan!

sumber :http://boombastis.com/perang-dunia/43550

Tidak Lama Lagi, Perang Dunia ke-3 Akan Terjadi

Tidak Lama Lagi, Perang Dunia ke-3 Akan Terjadi

Perang Dunia-3 (PD-3) meskipun semua kita tidak menghendakinya, dilain pihak para penguasa yang haus dengan kekuasaan terhadap kawasan regional dan global telah menciptakan benih-benih terjadinya PD-3 dalam waktu dekat ini.

Banyak sudah prediksi atau ekspektasi saat terjadinya PD-3 (peristiwa yang lebih mengerikan dari PD-1 dan PD-2) yang pada umumnya diprediksi akan terjadi pada tahun 2012. Ekspektasi tersebut bukan tanpa alasan sebab dapat dibuktikan secara logis berdasarkan perkembangan situasi politik, militer dan pengaruh ekonomi Global yang terjadi saat ini.

AS dan sekutunya. Tak heran, kini di Suriah sikap Rusia dan China adalah berkomitmen saling mengisi "kekuatan" mereka agar potensi AS dan sekutunya menuju cita-cita Globalisasi sedikitnya tidak semudah yang dibayangkan AS, NATO dan sekutu dekat AS.

Iran, telah mengirimkan 15 ribu pasukan elit dari divisi Quds untuk membantu tegaknya pemerintahan Suriah di bawah rezim Assad.

Rusia telah mengirimkan 36 kapal perang dan 120 pesawat tempur untuk Suriah dalam kontrak senilai $.550.000.000, sebagaimana dilaporkan oleh surat kabar Kommersant (24/1), mengutip sumber mereka pedagang senjata Rosoboronexport. Tentunya pemerintah Rusia menolak memberikan kebenaran berita tersebut karena sama halnya menentang terang-terangan embargo senjata yang diterapkan oleh PBB dan Uni Eropa terhadap Suriah.

Pasukan Suriah sendiri diberitakan telah berada pada posisi di perbatasan Israel. Meskipun tujuannya adalah untuk mengejar pasukan pembebasan suriah (FSA) namun posisi mereka di dataran tinggi Golan telah membuat Israel menyiapkan ratusan pasukan dan menebar ranjau-ranjau di perbatasan. Dalam prinsip hubungan internasional, menggelar pasukan dalam jumlah besar ke perbatasan negara lainnya dapat diartikan sebagai sebuah provokasi dan menantang.

Turki telah didesak oleh Uni Eropa agar dikeluarkan dari organisasi tersebut. Turki dianggap terlalu memanfaatkan organisasi itu untuk kepentingan politiknya ketimbang ekonominya terutama dalam memandang Israel sebagai musuh baru mereka, namun sebaliknya mulai merapat ke Iran.

China, telah memberikan signal pada AS bahwa mereka memiliki hubungan dengan Suriah dari era Hafiz al Assad (ayah Bashir al Assad). China berpendapat, Suriah adalah terminal dagang penting. Tentu China tidak akan melepas hancurnya Suriah begitu saja karena China melihat pemerintah Suriah yang baru nanti adalah berhaluan ke Barat.

Mesir, telah memperlihatkan sikap kurang bersahabat dengan Israel dan terindikasi menhancurkan perjanjian Camp David yang dirilis oleh mantan presdien Anwar Sadat, Jimy Carter dan Manachem Begin (1972). Banyak ekspektasi melihat bahwa usia perjanjian tersebut -dikaitkan dengan dominasi anti rezim Hosni Mobarak- akan segara tamat riwayatnya.

Rusia telah menegur Perancis akibat terlalu keras dan "berlebihan" menentang Rusia dalam sikapnya terhadap Suriah. Presiden Rusia Dimitri Medvedev sebagaimana dilansir dalam "Breaking News" Press TV (10/2) menulis ukuran besar betapa marahnya Rusia terhadap Sarkozi yang terus mengomel seperti Nyonya besar terhadap pembantu rumah tangganya yang berbuat salah.

India dan Pakistan akan terlibat perang rudal. India telah mendapat pasokan militer dari AS akan berada di atas angin karena unggul dalam kualitas teknologi. Sebaliknya Pakistan akan meminta bantuan Iran dan China serta Rusia.

Iraq kembali bergolak. Kelompok perlawanan yang hancur dalam pendudukan AS akan muncul kembali melawan pemerintahan bentukan AS. Kelompok perlawanan tersebut dari berbagai lapisan yang bertujuan menggulingkan pemerintahan bentukan AS.

Afghanistan kembali marak. Kelompok Al-Qaeda dan Taliban akan berjuang bersama-sama mengguling pemerintahan bentukan AS. Setalah itu antara Talbiban dan Al-qaeda akan terlibat "adu jotos" . Kondisi ini jelas memperburuk kawasan Pakistan, Iran, Irak dan Afghanistan sendiri.


Korea Utara jelas beraliansi dengan Suriah. Menurut Fidel Castro, AS cepat atau lambat pasti akan menyerang Korut. Israel menduga bahwa Korea Utara telah memberikan bantuan penting pada program rudal Iran dan Suriah.

Sikap Mesir kali ini lebih memihak kepada rezim Assad telah membuat opisisi Suriah dan Barat sedikit kuatir dengan Mesir. Baru-baru ini Mesir bahkan telah mengirimkan Dubesnya yang baru untuk Suriah yang memberi pesan secara implisit kepada dunia bahwa mereka mendukung eksistensi dengan Suriah. Hubungan historis penuh damai antara Mesir dan Suriah tidak diragukan lagi.

Libya kembali bergolak dimana pendukung setia Khadafi akan melakukan pembalasan.

Libanon akan membara kembali karena Israel akan menusuk dari Lebanon Utara untuk melumpuhkan perlawanan dendam melawan Hezbollah. Setelah itu Israel menganeksasi Suriah dengan alasan mengurangi determinasi Iran di kawasan tersebut.

Organisasi Al-Qaeda disusupkan ke Suriah untuk melakukan sabotase dan serangan terhadap legiun Iran dan Rusia.

Perancis akan melakukan peran penting di Suriah terutama sekali adalah corong AS dalam memberitakan informasi dan menciptakan kondisi sesuai "strategi khusus" dalam rencana penegakan Demokrasi untuk Suriah.

Negara-negara Arab terpecah karena tekanan dan pengaruh kelompok Ihwanul Muslimin yang meminta dukungan AS dalam mematahkan dominasi penguasa setempat. Demi eksistensi dan terjaminnya kekuasaan mereka, para pemimpin Arab setuju memberikan dukungan kepada Ikhwanul Muslimin dan AS.

Korea Utara dan Korea Selatan terlibat perang terbuka di Laut Kuning. China memainkan peranan pentng membela Korut. Korea Selatan kemungkinan besar akan kewalahan menghadapi tekanan hebat dari Korut dan China.'

Australia menebarkan teror di kawasan Asia Tenggara khususnya dengan Indonesia. Beberapa pulai terluar terpaksa diserahkan dengan alasan menjadi basis militer dan logisitik untuk membantu Korea Selatan dari terkaman China dan Korea Utara.

Melihat fakta dan data di atas, bersiap-siaplah menghadapi PD-3 karena PD-3 memang merupakan skenario yang dibuat oleh AS dalam program New World Order atau One World Goverment disebutkan di atas. Dengan program tersebut dapat dilihat eskalasi militer terjadi mulai dari Mediterania (Libya, Suriah, Lebanon, Iran) sampai ke Laut Cina Selatan (RRC, Korut dan Rusia) telah menjadi target AS untuk mewujudkan pemerintahan satu dunia (Globalisasi) melalui pengaruh politik dengan cara perang.

Sayangnya tujuan tersebut ternyata hanya menyengsarakan manusia di atas muka bumi akibat penggunaan senjata berteknologi tinggi. Tidak ada yang tersisa untuk dunia setelah itu. Maka tak heran Alber Einsten yang mengetahui persis dampak penggunaan teknologi nuklir untuk bererang hanya bisa memberi analisa singkatnya saja : "Saya tidak tahu dengan senjata apa Perang Dunia III akan dipertarungkan, tetapi Perang Dunia IV akan dipertarungkan dengan tongkat dan batu."

Jadi darimanakah awalnya PD-3 itu terjadi? Dari program NWO/ OWG (sebuah proyek dominasi politik dan ekonomi berbasis perang), ataukah karena semakin banyak negara-negara yang menentang kedigdayaan AS NATO dan Sekutu dekatnya?

Jangan-jangan inikah yang dimaksud oleh suku Maya, bahwa dunia akan "kiamat" pada tanggal 21/12/2012…? Semoga peprangan mematikan itu tidak akan pernah terjadi. Sulit membayangkan orang tua kita, anak-anak dan cucu serta saudara yang kita cintai menjadi korban sia-sia akibat kebuasan politik dan ekonomi pihak-pihak yang tamak dan rakus untuk kepentingan hedonisme semata.

Seandainya memang benar Perang Dunia ketiga terjadi, dunia seperti apa yg diharapkan oleh mereka ???
Klo menurut agan apa mungkin perang dunia ke 3 nnti bisa terjadi?

10.000 Anak Imigran Hilang di Eropa

10.000 Anak Imigran Hilang di Eropa

10 000 Anak Imigran Hilang di Eropa
10.000 anak imigran hilang di Eropa | (Istimewa)
A+ A-
BRUSSELS - Pihak kepolisian Eropa menyatakan, setidaknya 10.000 anak telah hilang sejak menyeberang ke Benua Biru. Diduga, mereka menjadi korban penculikan sindikat perdagangan manusia yang mengambil keuntungan dari krisis imigran yang melanda Eropa. Mereka diyakini akan dijadikan penjaja seks dan tenaga kerja.

Dikatakan oleh Staf Europol, Brian Donald, ribuan pengungsi di bawah umur telah dilaporkan menghilang sejak mendaftarkan diri menjadi pencari suaka. Setidaknya 5.000 anak telah hilang di Italia. Sedangkan 1.000 lainnya telah lenyap di Swedia.

"Ini tidak masuk akal untuk mengatakan bahwa kita sedang mencari 10.000 anak. Tidak semua dari mereka akan dieksploitasi secara pidana, beberapa mungkin telah diserahkan kepada anggota keluarga. Kami hanya tidak tahu dimana mereka, apa yang mereka lakukan atau dengan siapa mereka," tutur Donald seperti dikutip dari laman Russia Today, Minggu (31/1/2016).

Donald mengungkapkan, pihaknya telah menemukan sejumlah bukti adanya eksploitasi seksual, terutama di Jerman dan Hungaria. Polisi juga telah menemukan bahwa sejumlah geng secara ilegal telah membantu kedatangan para pengungsi ke Uni Eropa. Geng tersebut adalah geng yang sama yang terlibat dengan perdagangan manusia.

Europol sendiri memperkirakan bahwa 27% dari para pengungsi yang tiba di Eropa pada tahun 2015 adalah anak-anak. "Apakah mereka terdaftar atau tidak, kita sedang berbicara tentang 270.000 anak. Tidak semua dari mereka ditemani, tapi kami juga memiliki bukti bahwa kemungkinan sebagai besar seperti itu kondisinya," tukasnya.
 

Lebih dari 110 Ribu Imigran Menyeberang ke Eropa

Lebih dari 110 Ribu Imigran Menyeberang ke Eropa

Lebih dari 110 Ribu Imigran Menyeberang ke Eropa
Lebih 110 ribu imigran telah menyebrang ke Eropa | (Reuters)
A+ A-
JENEWA - Organisasi Internasional untuk Migarasi atau IOM menyatakan, lebih dari 110.000 migran dan pengungsi telah tiba di Yunani dan Italia pada tahun ini. Jumlah ini meningkat tajam ketimbang tahun lalu pada periode yang sama.

Jumlah itu termasuk sekitar setidaknya 102.500 orang yang mendarat di pulau-pulau di Yunani, termasuk Samos, Kos dan Lesbos, serta 7.500 migran yang berada di Italia.

"Lebih dari 410 migran dan pengungsi telah kehilangan nyawa mereka selama periode yang sama, dengan rute Mediterania timur antara Turki dan Yunani. Rute ini terus menjadi rute yang mematikan, terhitung jumlah kematian mencapai 321 jiwa," bunyi pernyataan IOM dilansir dari Reuters, Selasa (23/2/2016).

Menurut juru bicara IOM, Itayi Viriri, lebih dari 100 ribu imigran tiba di Eropa pada tahun awal tahun ini, meskipun kondisi laut tidak bersahabat dalam beberapa hari terakhir, terutama di rute dari Libya ke Italia.

"Migran yang tiba di Italia sering dalam kondisi sangat buruk, dimana mereka telah mengalami kekerasan oleh penyelundup manusia di Libya," kata IOM sembari menambahkan bahwa sejumlah migran perempuan telah menjadi sasaran perdagangan manusia.
 

Tidak Ada WNI Jadi Korban Serangan Bom Damaskus

Tidak Ada WNI Jadi Korban Serangan Bom Damaskus


Tidak Ada WNI Jadi Korban Serangan Bom Damaskus
KBRI Suriah menuturkan, sampai saat ini tidak ada laporan adanya WNI yang menjadi korban ledakan terbaru di Damaskus. (Reuters)

A+ A-
DAMASKUS - Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Damaskus, Suriah menuturkan, sampai saat ini tidak ada laporan adanya warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban ledakan di Damaskus. Setidaknya 80 orang tewas dalam insiden itu,

"Menyoal ledakan di Sayida Zaenab, hingga saat ini KBRI Damaskus tidak menerima laporan korban WNI," kata pejebat protrokol konsuler KBRI Damaskus, A.M Sidqi melalui pesan singkat kepada wartawan pada Senin (22/2).

Seperti diberitakan sebelumnya, menurut keterangan kepolisian setempat, setidaknya terjadi dua sampai empat ledakan, yang diduga berasal dari aksi bom bunuh diri yang mengguncang wilayah Sayyid Zeinab, semalam.

Menurut sumber medis setempat, yang lagi-lagi berbicara dalam kondisi anonim, menuturkan jumlah korban mencapai 80 orang. "Jumlah korban mendekati 80, sementara itu ratusan orang mengalami luka-luka, dan saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit terdekat," kata sumber medis itu.

ISIS sendiri telah mengklaim sebagai pihak yang berada di balik serangan terbaru yang menghantam ibukota Suriah itu. Selain itu, ISIS juga mengklaim sebagai pihak yang berada di balik serangan Homs, yang menewaskan 46 orang.

sumber :  http://international.sindonews.com/read/1087366/43/tidak-ada-wni-jadi-korban-serangan-bom-damaskus-1456137985

Pangeran Saudi: Negara-negara Islam Harus Pimpin Perang Lawan Terorisme

Pangeran Saudi: Negara-negara Islam Harus Pimpin Perang Lawan Terorisme

Pangeran Saudi Negara negara Islam Harus Pimpin Perang Lawan Terorisme
Pangeran Kerajaan Arab Saudi, Turki Al-Faisal. | (Kamran Jebreili/AP)
A+ A-
ABU DHABI - Seorang pangeran terkemuka Kerajaan Arab Saudi, Turki Al-Faisal, mengatakan bahwa, negara-negara Islam harus memimpin dalam perang melawan terorisme.

Pembentukan koalisi anti-terosime dari 34 negara Islam, kata dia, seharusnya dilakukan lebih cepat.

Komentar Pangeran Turki Al-Faisal muncul di saat Kerajaan Saudi jadi tuan rumah latihan militer 18 hari yang melibatkan sekitar 20 anggota koalisi Islam, yang mencakup Pakistan, Sudan, Yordania dan negara-negara Teluk lain.


Negara-negara koalisi Islam yang dipimpin Saudi itu dijadwalkan akan mengadakan pertemuan pertama mereka di Arab Saudi sekitar bulan Maret nanti.


Saya menganggap ini langkah terkemuka dan terpuji yang seharusnya terjadi lebih cepat dan terima kasih kepada Tuhan untuk yang telah terjadi,” katanya kepada wartawan di Abu Dhabi, hari Minggu seperti dikutip AP, Senin (22/2/2016).

Dia memiliki alasan tersendiri mengapa negara-negara Islam harus jadi pemimpin dalam perang melawan terorisme. ”Bukan rahasia, sayangnya, bahwa di dunia saat ini mayoritas tindakan yang berkaitan dengan terorisme, korbannya adalah Muslim," katanya.


Oleh karena itu, tanggung jawab kita sebagai negara Muslim untuk memainkan peran utama dalam memerangi penyakit ini yang telah berdampak pada kita semua,” katanya lagi.

Koalisi Islam yang dipimpin Saudi itu minus Iran. Seperti diketahui, Teheran telah berseberangan dengan Riyadh dalam krisis Suriah dan Yaman. Dalam krisis Suriah, Saudi mendukung pemberontak Suriah sedangkan Iran mendukung rezim Presiden Bashar Al-Assad.

Hubungan diplomatik antara Iran dan Saudi telah terputus sejak kantor Kedutaan Saudi di Teheran dibakar dan diserang massa Iran. Amuk massa terjadi setelah Saudi mengeksekusi ulama Syiah Nimr Al-Nimr atas tuduhan terlibat aksi terorisme.

Pangeran Turki Al-Faisal berharap hubungan Iran dan Saudi bisa membaik di masa mendatang. ”Kerajaan Arab Saudi telah menyatakan secara terbuka bahwa gangguan Iran dalam urusan negara-negara Arab adalah situasi yang tidak dapat diterima,” ujarnya.

Turki Al-Faisal memang tidak memangku posisi resmi dalam Pemerintahan Kerajaan Saudi. Namun, dia adalah anggota kerajaan yang berpengaruh dan terkenal blak-blakan.


Dia pernah memimpin Direktorat Jenderal Intelijen Arab Saudi selama lebih dari dua dekade sampai dengan 1 September 2001, dan menduduki jabatan sebagai Duta Besar untuk Amerika Serikat, Inggris dan Irlandia.

sumber : http://international.sindonews.com/read/1087196/43/pangeran-saudi-negara-negara-islam-harus-pimpin-perang-lawan-terorisme-1456102883

Minus ISIS, AS dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata di Suriah

Minus ISIS, AS dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata di Suriah

Minus ISIS AS dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata di Suriah
Presiden Rusia, Vladimir Putin. | (Sputnik)
A+ A-
MOSKOW - Amerika Serikat (AS) dan Rusia telah menyepakati pelaksanaan gencatan senjata di Suriah mulai berlaku pada tengah malam 27 Februari 2016. Namun, gencatan senjata tak berlaku bagi ISIS, Al-Nusra dan kelompok teror lain.

Artinya, kelompok-kelompok teror itu tetap akan diperangi meski gencatan senjata dilaksanakan di Suriah.

Presidem Rusia, Vladimir Putin, telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait kesepakatan gencatan senjata di Suriah. Gencatan senjata itu mutlak berlaku bagi pasukan rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad yang didukung Rusia dan pasukan oposisi Suriah yang didukung AS.

Gencatan senjata akan diterapkan untuk (semua) pihak-pihak dalam konflik Suriah yang telah menunjukkan komitmen mereka untuk menerima ketentuan-ketentuannya. Ini akan mengecualikan Negara Islam Islam Irak dan Suriah (ISIS), Jabhat Al-Nusra dan organisasi teroris lainnya yang ditunjuk oleh Dewan Keamanan PBB,” demikian pernyataan Presiden Putin, yang dikeluarkan semalam, seperti dikutip Russia Today.


Semua pihak yang masuk dalam gencatan senjata itu diwajibkan mematuhi komitmen untuk menghentikan permusuhan. “Selambat-lambatnya pada 26 Februari pukul 00.00 (waktu Damaskus),” lanjut pernyataan itu.

Putin mengatakan bahwa, dia telah berbicara melalui telepon dengan Presiden AS, Barack Obama soal kesepakatan itu. Keduanya memuji kesepakatan yang tercapai dalam pembicaraan tertutup tersebut.

Putin kembali menegaskan bahwa gencatan senjata tak berlaku bagi kelompok teror. ”Serangan terhadap mereka akan terus berlanjut,” kata Putin.

Ini adalah kesempatan nyata untuk menghentikan pertumpahan darah di Suriah, serta untuk memberikan bantuan kemanusiaan,” imbuh Putin.
sumber :  Minus ISIS, AS dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata di Suriah

ISIS Lepaskan 43 Sandera Kristen Asiria dengan Uang Tebusan

ISIS Lepaskan 43 Sandera Kristen Asiria dengan Uang Tebusan

ISIS Lepaskan 43 Sandera Kristen Asiria dengan Uang Tebusan
Warga Kristen Asiria, Suriah, saat berdoa di gereja. | (Reuters)
A+ A-
RAQQA - Kelompok ISIS membebaskan 43 sandera Kristen Asiria dengan uang tebusan dalam jumlah besar.

Pembebasan puluhan sandera itu diungkap para kelompok-kelompok Kristen dan aktivis yang beroperasi di Suriah.

Pada Februari 2015, kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menculik ratusan warga Kristen Asiria di wilayah timur laut Suriah. Banyak wanita dan anak-anak termasuk di dalamnya. Semua sandera itu ditahan di Raqqa, wilayah yang diklaim “ibu kota” ISIS.


Gereja Asiria dari Keuskupan Timur untuk Suriah, di bawah kepemimpinan Yang Mulia Mar Afram Athneil, juga telah menegaskan bahwa kelompok ini membebaskan para sandera yang diculik dari desa-desa Asyur pada Februari 2015, demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Organisasi Bantuan Gereja Asiria Timur (Acero).


Lokasi pemebebasan puluhan sandera dirahasiakan. Begitu juga dengan jumlah uang tebusan yang dibayarkan kepada kelompok radikal itu.

ISIS sebelumnya menuntut tebusan hingga USD100 ribu untuk setiap sandera. Tapi angka tebusan terakhir yang dibayarkan melalui dana diaspora Kristen Asiria di seluruh dunia itu belum diketahui.

ISIS telah menembak mati beberapa sandera yang tidak ditebus.

Sementara itulah dari berita ini, untungnya ini menandai akhir dari masa kesusahan terbaru, kami meratapi kerugian yang luar biasa, baik manusia dan material yang diderita oleh bangsa Asyur, asli Suriah. Kehancuran mata pencaharian mereka di desa-desa Khabur bersejarah adalah kerugian bagi bangsa Asyur dan untuk Suriah secara keseluruhan,” lanjut pernyataan Acero, seperti dikutip IB Times, Selasa (23/2/2016).

sumber : http://international.sindonews.com/read/1087558/43/isis-lepaskan-43-sandera-kristen-asiria-dengan-uang-tebusan-1456204257

Sabtu, 20 Februari 2016

Surat Cinta ( ws rendra )

Surat Cinta
( ws rendra )

Kutulis surat ini
kala hujan gerimis bagai bunyi tambur yang gaib,
Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah,
Wahai, dik Narti,
aku cinta kepadamu !

Kutulis surat ini
kala langit menangis
dan dua ekor belibis
bercintaan dalam kolam
bagai dua anak nakal
jenaka dan manis
mengibaskan ekor
serta menggetarkan bulu-bulunya,
Wahai, dik Narti,
kupinang kau menjadi istriku !

Kaki-kaki hujan yang runcing
menyentuhkan ujungnya di bumi,
Kaki-kaki cinta yang tegas
bagai logam berat gemerlapan
menempuh ke muka
dan tak kan kunjung diundurkan.

Selusin malaikat
telah turun
di kala hujan gerimis
Di muka kaca jendela
mereka berkaca dan mencuci rambutnya
untuk ke pesta.
Wahai, dik Narti
dengan pakaian pengantin yang anggun
bunga-bunga serta keris keramat
aku ingin membimbingmu ke altar
untuk dikawinkan
Aku melamarmu,
Kau tahu dari dulu :
tiada lebih buruk
dan tiada lebih baik
dari yang lain ……
penyair dari kehidupan sehari-hari,
orang yang bermula dari kata
kata yang bermula dari
kehidupan, pikir dan rasa.

Semangat kehidupan yang kuat
bagai berjuta-juta jarum alit
menusuki kulit langit :
kantong rejeki dan restu wingit
Lalu tumpahlah gerimis
Angin dan cinta
mendesah dalam gerimis.
Semangat cintaku yang kuta
batgai seribu tangan gaib
menyebarkan seribu jaring
menyergap hatimu
yang selalu tersenyum padaku.

Engkau adalah putri duyung
tawananku
Putri duyung dengan
suara merdu lembut
bagai angin laut,
mendesahlah bagiku !
Angin mendesah
selalu mendesah
dengan ratapnya yang merdu.
Engkau adalah putri duyung
tergolek lemas
mengejap-ngejapkan matanya yang indah
dalam jaringku
Wahai, putri duyung,
aku menjaringmu
aku melamarmu

Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
kerna langit
gadis manja dan manis
menangis minta mainan.
Dua anak lelaki nakal
bersenda gurau dalam selokan
dan langit iri melihatnya
Wahai, Dik Narti
kuingin dikau
menjadi ibu anak-anakku !

Kamis, 18 Februari 2016

aksi tolak semen gombong

kabarkebumen.com - Kami tidak anti investasi, tetapi jika pilihan investor itu akan membangun industri semen, kami menolak.

Kebumen – Aksi Persatuan Rakyat Penyelamat Karst Gombong [Perpag] digelar secara simultan di desa-desa seputar kawasan bentang alam karst Gombong selatan (10/2). Yakni di desa Sikayu, Karangsari, Ragadana, Banyumudal, Nagaraji dan Mergosono. Dengan menggunakan 129 sepeda motor berboncengan , 3 mobil; massa aksi mengawali rute konvoinya dari posko sekretariat Perpag di Sikayu.

Aksi yang dimulai pada pagi hari jam 09.00 diawali dengan pengarahan wakil ketua Perpag Lapiyo di hadapan massa aksi. Termasuk dalam aksi kali ini, ratusan perempuan berpartisipasi dan dikoordinasi Siti Hanifah warga setempat. Puluhan spanduk penolakan rencana tambang semen dibawa dalam barisan untuk kemudian dibentang di beberapa titik sepanjang rute aksi. Pada tiap pemberhentian itu, digelar orasi secara bergantian.

Metode ini efektif menyeret partisipasi warga di desa-desa lain untuk bergabung setelah sebelumnya beberapa warga perwakilan desa ikut rapat sosialisasi aksi bersama. Hingga digelarnya aksi di depan tapak pabrik pt Semen Gombong, tak kurang dari 500 demonstran telah ikut bergabung.

“Kami tidak anti investasi, tetapi jika pilihan investor itu akan membangun industri semen, kami menolak”, teriak Hersito warga Nogoraji yang rumahnya tak jauh dari tapak pabrik.“Operasionalisasi industri semen bukan saja butuh pasokan air yang besar setiap harinya. Tapi eksploitasi tambang karst jelas akan mematikan fungsinya sebagai resapan alam terbaik”, papar Siti Hanifah yang juga pegiat PNPM perdesaan. Dia menambahkan bahwa kaum ibu menjadi fihak yang paling dikorbankan dalam urusan pengguna air harian dalam pemenuhan kebutuhan domestik yang vital.

“Issue teknologi ramah lingkungan dalam industri semen, hanya lah dalih bohong”, tukasnya dalam orasi.Tak ada satu pun dari fihak pt Semen Gombong menemuai massa aksi ini selain petugas Satpam di posko gerbangnya. Beberapa orang cuma berdiri menonton dari teras kantor pt Semen Gombong dalam jarak ratusan meter. Namun aksi pagi itu berlangsung tertib. Massa aksi dipandu mobil komando melanjutkan konvoinya menyusuri jalanan desa Nogoraji melewati desa Mergosono yang disambut antusias warga.

Sumber : kebumennews.com
Sumber : http://m.kabarkebumen.com/web/read/1075/aksi.tolak.semen.gombong.menguat#sthash.Ik3E9HZN.E329JZzY.dpbs

MBAH DULLAH

Berkenaan dengan haul Simbah KH. Abdullah Salam Kajen, rahimahuLlah, aku turunkan kembali tulisanku saat itu. Saat kudengar kepulangan orang hebat ini ke hadirat Ilahi 25 Sya’ban 1422. Mudah-mudahan ada manfaatnya.

MBAH DULLAH

Di Surabaya, dalam perjalanan pulang dari Jember, saya mendapat telpon dari anak saya bahwa Mbah Dullah, KH. Abdullah Salam Kajen, telah pulang ke rahamtuLlah. Innaa liLlahi wainnaa ilaiHi raaji’uun! Dikabarkan juga, berdasarkan wasiat almarhum walmaghfurlah, jenazah beliau akan langsung dikebumikan sore hari itu juga.

SubhanaLlah! Selalu saja setiap kali ada tokoh langka yang dicintai banyak orang meninggal, saya merasa seperti anak-anak yang terpukul, lalu hati kecil bicara yang tidak-tidak. Seperti kemarin itu ketika mendengar Mbah Dullah wafat, secara spontan hati kecil saya ‘gerundel’: “Mengapa bukan koruptor dan tokoh-tokoh jahat yang sibuk pamer gagah tanpa mempedulikan kepentingan orang banyak itu yang dicabut nyawanya? Mengapa justru orang baik yang dicintai masyarakat seperti mbah Dullah yang dipanggil?” Astaghfirullah!

Sepanjang perjalanan itu pun saya terus diam dengan pikiran mengembara. Kenangan demi kenangan tentang pribadi mulia mbah Dullah, kembali melela bagai gambar hidup.

Berperawakan gagah. Hidung mancung. Mata menyorot tajam. Kumis dan jenggotnya yang putih perak, menambah wibawanya. Hampir selalu tampil dengan pakaian putih-putih bersih, menyempurnakan kebersihan raut mukanya yang sedap dipandang.

Melihat penampilan dan rumahnya yang tidak lebih baik dari gotakan tempat tinggal santri-santrinya, mungkin orang akan menganggapnya miskin; atau minimal tidak kaya. Tapi tengoklah; setiap minggu sekali pengajiannya diikuti oleh ribuan orang dari berbagai penjuru dan … semuanya disuguh makan.

Selain pengajian-pengajian itu, setiap hari beliau menerima tamu dari berbagai kalangan yang rata-rata membawa masalah untuk dimintakan pemecahannya. Mulai dari persoalan keluarga, ekonomi, hingga yang berkaitan dengan politik. Bahkan pedagang akik dan minyak pun beliau terima dan beliau ‘beri berkah’ dengan membeli dagangan mereka.

Ketika beliau masih menjadi pengurus (Syuriah) NU, aktifnya melebihi yang muda-muda. Seingat saya, beliau tidak pernah absen menghadiri musyawarah semacam Bahtsul masaail, pembahasan masalah-masalah yang berkaitan dengan agama, yang diselenggarakan wilayah maupun cabang. Pada saat pembukaan muktamar ke 28 di Situbondo, panitia meminta beliau –atas usul kiai Syahid Kemadu—untuk membuka Muktamar dengan memimpin membaca Fatihah 41 kali. Dan beliau jalan kaki dari tempat parkir yang begitu jauh ke tempat sidang, semata-mata agar tidak menyusahkan panitia.

Semasa kondisi tubuh beliau masih kuat, beliau juga melayani undangan dari berbagai daerah untuk memimpin khataman Quran, menikahkan orang, memimpin doa, dsb.
Ketika kondisi beliau sudah tidak begitu kuat, orang-orang pun menyelenggarakan acaranya di rumah beliau. Saya pernah kebetulan sowan, agak kaget di rumah beliau ternyata banyak sekali orang. Belakangan saya ketahui bahwa Mbah Dullah sedang punya gawe. Menikahkan tiga pasang calon pengantin dari berbagai daerah.

Mbah Dullah, begitu orang memanggil kiai sepuh haamilul Qur’an ini, meskipun sangat disegani dan dihormati termasuk oleh kalangan ulama sendiri, beliau termasuk kiai yang menyukai musyawarah. Beliau bersedia mendengarkan bahkan tak segan-segan meminta pendapat orang, termasuk dari kalangan yang lebih muda. Beliau rela meminjamkan telinganya hingga untuk sekedar menampung pembicaraan-pembicaraan sepele orang awam. Ini adalah bagian dari sifat tawaduk dan kedermawanan beliau yang sudah diketahui banyak orang.

Tawaduk atau rendah hati dan kedermawanan adalah sikap yang hanya bisa dijalani oleh mereka yang kuat lahir batin, seperti Mbah Dullah. Mereka yang mempunyai (sedikit) kelebihan, jarang yang mampu melakukannya. Mempunyai sedikit kelebihan, apakah itu berupa kekuatan, kekuasaan, kekayaan, atau ilmu pengetahuan, biasanya membuat orang cenderung arog

Sumber : http://www.gusmus.net/?p=15

HAKIKAT IKHLAS

Oleh: KH. Dr. A. Mustofa Bisri
Kami, aku dan kakakku Kiai Cholil Bisri, mendengar dari guru kami Syeikh Yasin Al-Fadani dan ayah kami Kiai Bisri Mustofa –rahimahumuLlah, masing-2 berkata: Aku bertanya kpd Sayyid Guru Umar Hamdan ttg hakikat IKHLAS, dan beliau pun berkata: Aku pernah bertanya kpd guruku Syeikh Sayyid Muhammad Ali Al-Witri ttg hal itu dan beliau berkata, Aku pernah bertanya ttg hal itu kpd guruku Syeikh Abdul Ghani Al-Mujaddidi, beliau berkata: Aku pernah bertanya kepada guruku Syeikh Muhammad Abid As-Sindi Al-Anshari, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Shiddiq bin Ali Al-Mizjaji, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada ayahku, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Hasan Al-Ujaimi, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Ahmad al-Qasysyasyi, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Ahmad Syanaawi, beliau berkat: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada ayahku Syeikh Ali Asy-Syanaawi, dan beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani dan beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Al-Haafizh Jalaluddin As-Suyuthi, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada A’isyah binti Jaarullah bin Shaleh Ath-Thabari, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Ibrahim bin Muhammad bin Shiddiq dan beliau berkata: Aku bertanya ttg hal itu kpd Syeikh Abul Abbas Al-Hajjar dan beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Jakfar Ibn Ali AL-Hamdani, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Abul Qasim bin Basykual, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Qadhi Abu Bakar bin aL-‘Arabi, beliau berkata: Aku pernah menanyakan hal itu kepada Syeikh Ismail bin Muhammad Al-Fadhal Al-Ashbihani, beliau berkata: Aku pernah menanyakan halitu kepada Syeikh Abu Bakar bin Ahmad bin Ali bin Khalaf dan beliau berkata: Aku pernah menanyakan hal itu kepada Syeikh Abdurrahman Al-Baihaqi dan beliau berkata: Aku pernah menanyakan hal itu kepada Syeikh Ali bin Sa’id Ats-Tsaghrai dan Syeikh Ahmad bin Muhammad bin Zakaria dan beliau berdua berkata: Kami pernah menanyakan hal itu kepada Syeikh Ali bin Ibrahim Asy-Syaqiqi dan beliau berkata: Aku pernaha menanyakan hal itu kepada Syeikh Abu Ya’qub Asy-Syaruthi, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh AHmad bin Ghassan dan beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Ahmad bin ‘Atha’ Al-Hujaimi, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Abdul Wahid bin Zaid dan beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Imam Hasan Al-Bashari, beliau menjawab, Aku pernah bertanya kepada shahabat Hudzaifah r.a, beliau menjawab: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW ikhlas itu apa, beliau menjawab: Aku pernah menanyakan ttg ikhlas itu kpd malaikat Jibril a.s dan beliau menjawab: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Allah Rabbul ‘Izzaah, dan IA menjawab: “IKHLAS ialah RAHASIA di antara rahasia-rahasiaKU yg KUtitipkan di hati hambaKU yg AKu cintai.”?
Sumber : http://www.gusmus.net/?p=5#respond

Gus Mus Berdakwah Dengan Ipad

Dulu, kiai salaf di pondok pesantren selalu identik dengan kitab kuning yang lusuh. Kini, identitas itu tak lagi berlaku bagi Gus Mus. Perkembangan teknologi membuat Gus Mus – pangilan akrabnya – membaca kitab-kitab kuning tak lagi dengan membawa kitab kuning, tetapi ia memanfaatkan fasilitas komputer tabled buatan Apple. “Kita sangat terbantu dengan teknologi modern ini,” ujar Gus Mus

Pria kelahiran Rembang tahun 1944 itu juga menjelajahi dunia maya untuk mengetahui perkembangan zaman dan teknologi. Ia membuat akun jejaring sosial, seperti facebook, twitter hingga blog dengan alamat: http://gusmus.net/.

Gus Mus mengaku sudah berkali-kali memamerkan iPad miliknya. Salah satunya ketika mengisi ceramah pengajian di Sumenep, Madura. Dia menunjukkan video Michael Jackson yang “menyanyikan” lagu Madura.

Ternyata, para kiai tersebut tidak tertarik. Para kiai juga protes karena dianggapnya akan menimbulkan ketergantungan dengan teknologi.. Lalu, Gus Mus memperlihatkan hasil download kitab-kitab kuning dari berbagai perpustakaan di penjuru dunia. “Buka kitabnya gak usah pake tulunjuk jari dengan pelicin ludah, tapi cukup dijawil,” kata suami Siti Fatimah itu.

Sejak itu, para kiai mulai tertarik iPad. Tapi, mereka mengeluh kenapa hurufnya kok kecil. Gus Mus langsung menyahut: “Jawil saja dengan dua jari telunjuk dan ibu jari, hurufnya akan langsung membesar”. Para kiai langsung terperangah. Sambil guyonan mereka langsung menanyakan harganya.

Menurut Gus Mus, keberadan teknologi terserah pada penggunanya. Ia mencontohkan adanya twitter dan facebook sangat bermanfaat untuk silaturahmi dan belajar dari kicauan orang-orang. “Mudah mendapatkan pengetahuan dari berbagai sumber,” kata pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuth Thalibin Rembang tersebut.

Kini, dengan iPad, Gus Mus selain tak repot membawa segepok kitab kuning, tetapi dia cukup mendownload kitab-kitab kuning. Keuntungan lain, dia juga bias belajar di mana saja. “Pas jalan macet kita bisa membaca kitab atau baca Al-Qur’an,” katanya. Kini, di mana ada Gus Mus pasti ada iPad yang ditentengnya. (tempointeraktif)

Sumber :
http://www.gusmus.net/?p=9

DOA IJAZAH RASULULLAH SAW KEPADA SHAHABAT ABU BAKAR ASH-SHIDDIEQ R.A.

اللهم إني ظلمت نفسي ظلما كثيرا ولا يغفر الذنوب إلا أنت فاغفر لي مغفرة من عندك وارحمني إنك أنت الغفور الرحيم
Allahumma innii zhalamtu nafsi zhulman katsiiran walaa yaghfirudz-dzunuuba illaa Anta faghfir lii maghfiratan min ‘indika warhamnii, innaKa Anatal Ghafuurur Rahiim.
(Ya Allah ya Tuhanku, aku sunggu telah banyak ‘menganiaya’ diriku sendiri dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau; maka berilah ampunan kepadaku ampunan dari sisiMu dan kasihilah aku. Sungguh Engkaulah Sang Maha Pengampun dan Maha Pengasih).
Dibaca dalam shalat, ketika sujud.

Sumber : http://www.gusmus.net/?p=12#respond

Selasa, 16 Februari 2016

SEJARAH MAHAGE


SEJARAH MAHAGE



KILAS BALIK 3 TAHUN YANG LALU
MAJELIS RATIBUL HADDAD WA MAULID SIMTHUDDUROR MALAM AHAD WAGE
KABUPATEN KEBUMEN
SEJARAH
  Terbentuk pada tanggal 20 Maret 2010 di Perumahan Tamanwinangun Indah Blok D. 26 RT 02/10 Kebumen
Di prakarsai oleh
Habib Ali Al Haddad Alm, Habib Hasan Luthfy Alatas K. Agus Nur Yahman Alm, K. Romadon, K. Agus Nur Fauzan, Ust. Mukhtarom, Andri Sutadi, Supriyadi  
Asal Muasal terbentuk :
1.Meningkatkan Keimanan kepada Allah SWT
2.Meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW
3.Kevakuman kegiatan dan tidak terorganisirnya organisasi sebelumnya
4.Menjalin silaturrahim dan kebersamaan
5.Syiar islam melalui Ratib Al Haddad dan Maulid Simthudduror
6.Kepedulian untuk menciptakan masyarakat yang agamis
TERBENTUK
Akhirnya ditunjuk dan terbentuklah Struktur Organisasi pada pukul 22.00 WIB diantaranya :
Dewan Pengurus
Ketua  : Fatchur Rijal Alattas
Sekretaris  : M. Purwandanu
    Andi Taufick K
Bendahara  : Khozin
  : Suratno
Humas  : Andriyanto Sutadi
  : Fauzi Rahman
Koordinator Wilayah
Dewan Pembina
-K Agus Nur Yahman
-K Romadon
-Ust. Mukhtarom
-Gus Hasan Bisri
-KH. Tobi’i
-Gus Tamam syifa
-Gus Humam
KERANGKA BERPIKIR 
  Membentuk keorganisasian dengan beberapa komponen yaitu :
1.Demokratis
2.Bersama
3.Istiqomah
4.Terbuka
5.Terencana
Perwujudan Kerangka Berpikir :
1.Demokratis
  Diadakannya rapat rutin setiap bulannya dengan penampungan pendapat dari anggota rapat
2.Bersama dan kerja sama
  Membentuk, mewadahi dan mengumpulkan grup hadroh dan pecinta sholawat di Kabupaten Kebumen untuk kompak dan bersatu
Perwujudan Kerangka Berpikir :
3.Istiqomah
  Selalu konsisten apa yang sudah direncanakan kecuali darurat
4.Terbuka
  Informasi tentang majelis selalu disampaikan kepada jamaah
5.Terencana
  Membuat program kerja tahunan sebagai patokan dalam merencanakan kegiatan
TEMUAN-TEMUAN DI LUAR PROGRAM
1.Penggunaan LCD projector
  untuk menampilkan rowi dan Qasidah  
  2011
2.Produk Tas MAHAGE 2011
3.Munculnya sebutan MAHAGE 2012
4.Produk Kaos MAHAGE 2012
5.Produk Sarung MAHAGE 2012
6.Produk Helm MAHAGE 2012
7.Produk Stiker MAHAGE 2012
8.Diadakannya pelatihan jurnalistik 2012
9.Terbentuknya Qothrun Nisa’ 2012
10. Pembuatan kotak infak 2012
11. Pembuatan papan penabuh 2012

sumber : https://kebumenbersholawat.wordpress.com/2013/05/15/sejarah-mahage/

Ceramah Gus Mus Sesudah Tahlilan Mbah Zainal

Ceramah Gus Mus Sesudah Tahlilan Mbah Zainal

20 Feb. 20143 comments
Gus MusKita Semakin Sulit Mencari Contoh
(Ceramah Gus Mus Sesudah Tahlilan Mbah Zainal)
[Malam Selasa, 17 Februari 2014 M./16 Robi’uts-Tsani 1435 H.]
Malam ini kita membacakan tahlil dan mendoakan almarhum KH. Zainal Abidin Munawwir. Kita itu koyok yo yo’o. Potongane (gayanya) seperti saya dan panjenengan, berani-beraninya mendoakan Kiai Zainal. Ya, kita semua sesungguhnya hanya mengharap barokah dari beliau.
Meski saya bukan wali, tapi saya meyakini Kiai Zainal itu adalah wali. Karena seperti terdapat dalam al-Qur`an, ciri wali itu tidak punya rasa takut dan tidak punya susah. Lha saya belum pernah tahu Kiai Zainal itu punya rasa takut dan susah.
أَلاَ إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللهِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُوْنَ
(Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.)
Sebenarnya panjenengan itu juga bisa jadi wali, wong panjenengan sudah memiliki salah satu syaratnya. Padahal syarat menjadi wali cuma dua. Panjenengan semua sudah punya satu, yaitu mengakui bahwa Gusti Pangeran itu hanyalah Allah Ta’ala.
إِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللهُ، ثُمَّ اسْتَقَامُوْا فَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُوْنَ
(Sesungguhnya orang2 yg mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.)
Jadi syarat yg pertama, menyatakan bahwa Tuhannya adalah Allah (قالوا ربنا الله), yg kedua adalah istiqomah (ثم استقاموا). Untuk jadi wali seperti Kiai Zainal, panjenengan kurang satu syarat saja, yaitu istiqomah. Syarat istiqomah ini memang yg paling sulit. Panjenengan menyaksikan sendiri bagaimana Kiai Zainal dalam keadaan gerah masih berangkat ngimami di masjid dan tetap memikirkan santri. Sementara banyak orang yg mau sholat, tapi jarang yg sholatnya bisa istiqomah; orang yg mau mengajar juga banyak, tapi yg mengajar dengan istiqomah itu jarang; banyak yg bisa memperhatikan anaknya orang, tapi yg memperhatikan anak orang secara terus-menerus itu sedikit sekali. Istiqomah itu yg berat.
Saya itu ada gunung meletus tidak begitu kaget, meskipun abunya sampai Jogja. Tapi saya kaget mendengar kiai2 wafat, Kiai Sahal Mahfudz kemudian menyusul Kiai Zainal. Gusti Allah itu, sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wasallam, bila mengambil ilmuNya, tidak dengan cara mencabut ilmu itu dari dada para ulama (إن الله لا يَنْتَزِعُ العلم انتزاعا من صدور العلماء), akan tetapi (بقبض العلماء) Allah mengambil ilmuNya dengan cara mewafatkan ulama: Kiai Munawwir dipundut nyawanya, sekaligus diambil ilmunya; Kiai Abdullah dipundut beserta ilmunya; Kiai Abdul Qodir dipundut beserta ilmunya; Kiai Ali Maksum dipundut beserta ilmunya; Kiai Warsun dipundut beserta ilmya; Kiai Zainal dipundut beserta ilmunya.
حتى إذا لم يَبْقَ عالم، وفي رواية: حتى إذا لم يُبْقِ عالما، اتخذ الناس رؤوسا جهالا فسئلوا فأفتوا بغير علم فضلوا وأضلوا – أو كما قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
Kalau kiai2 sudah pada diambil, orang2 bingung harus bertanya kepada siapa. Mereka kemudian bertanya kepada orang sembarangan: pokoknya asal orang pakai sorban; asal jenggotan; asal jubahan; dipanggil kiai; dipanggil ustadz; pasti akan ditanya… (فأفتوا بغير علم) maka mereka menjawab tanpa ilmu, (فضلوا وأضلوا) jadinya mereka sesat dan menyesatkan orang lain. Ini semua sekarang sudah kelihatan tanda2nya: banyak mufti jadi2an, yg ditanya apa saja bisa menjawab. Padahal yg begitu itu tanda2nya gebleq, bukan tanda orang yg alim. Tandanya orang bodoh itu adalah bila ditanya apa saja, bisa menjawab. Ditanya: “Bagaimana hukumnya ayam yg ketabrak mobil, ustadz?”
“Itu ayamnya masih hangat apa tidak?”
“Masih agak hangat, ustadz”
“Kalau masih agak hangat berarti agak halal…”
Sampeyan kalau mau tahu silahkan buka televisi… Ukuran jawabannya asal bisa dinalar saja…
Ada juga dikatakan: (موت العالِم موت العالَم). Pada masa ini yg sulit itu adalah mencari contoh (: teladan). Islam itu kekurangan contoh. Oleh sebab itu wajah Islam kelihatan jelek, karena kurang contoh. Yg dijadikan contoh yg jelek2. Sampeyan lihat Youtube, ada bocah edan pakai jubah, menginjak kepala… Yg begini ini yg merusak. Kalau ditanya: bagaimana baiknya, maka jawabnya: baiknya mandeg saja, gak usah lagi… Ini merusak Islam. Orang Islam saja melihatnya jijik dan muak, apalagi orang lain… Ustadze wae nggono opo maneh santrine…
Lha di (Krapyak) sini ini sudah banyak contoh. Ada Kiai Abdul Qodir, ada Kiai Ali… Kalau mau yg agak ampeg, ada Kiai Zainal. Kalau mau contoh yg gampangan, ada Kiai Ali. Ada semua contohnya. Orang itu kan macam2. Ada yg maunya ampeg, ada yg maunya enteng. Dan yg seperti ini sudah ada sejak zaman Kanjeng Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wasallam. Santrinya macam2, ada yg seperti Abu Bakar, ada yg seperti Umar. Sahabat Umar itu contoh sahabat sangat berhati2. Hingga terhadap teman dan saudaranya sendiri saja keras, hingga Sahabat Kholid aja dipecat (dari jabatannya sebagai Komandan Tentara). Sahabat Abu Bakar lain, lembut. Pendekatannya berbeda. Tapi semua itu didasarkan pada rahmat dan kasih sayang. Itu yg kemudian dilanjutkan dari sejak sahabat, tabi’in, dan para ulama, hingga sampai kepada Mbah Hasyim Asy’ari. Beliau punya dua orang anak buah yg berbeda: mBah Bisri yg streng dan mBah Wahab yg gampangan. Orang NU yg sedemikian banyak akhirnya punya pilihan: yg belum bisa ikut mBah Wahab, yg sudah bisa ikut mBah Bisri. Tapi manusia yg macam2 itu semua: yg hati2, yg ampeg, yang gampangan, mesti dilandasi dengan kasih sayang.
Makanya kalau saya ditanya tentang kriteria kiai itu apa, maka saya jawab: kiai itu :
الذين ينظرون إلى الأمة بعين الرحمة
Mereka ini kan hanya meniru Kanjeng Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wasallam, yg beliau itu:
عزيز عليه ما عنتم حريص عليكم بالمؤمنين رءوف رحيم
Jadi yg dilakukan oleh para kiai itu hanya mencoba meniru apa yg dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam. Tapi yg namanya meniru Kanjeng Nabi itu ya gak mungkin bisa persis meniru semua seperti Nabi. Kalau sama persis nanti dikira ada nabi kembar. Ada yg meniru cara peribadatannya; ada yg meniru model perjuangannya; ada yg meniru cara dakwahnya. Meniru apa saja. Kanjeng Nabi itu hebat dalam bidang apa saja: termasuk saat menjadi panglima.
Jadi, meskipun orang itu pakai serban sebesar ban truk, jenggotnya puanjang hingga pusar, tapi gak punya belas kasih kepada ummat, maka saya tidak sudi memanggilnya kiai. Sebaliknya, meskipun orang itu tidak berpenampilan kiai, tapi punya belas kasih kepada ummat, maka dia itu kiai.
Sama halnya bila ada orang yg merasa pinter, dan menyatakan bahwa orang yg ber-Islam itu harus dg merujuk langsung pada Qur`an dan Hadits. Ini orang yg juga tidak punya belas kasih terhadap orang awam. Bagaimana mungkin, sementara dia saja tidak becus membaca Qur`an, dan belum tentu paham dg apa yg dibacanya. Orang Arab sendiri belum tentu paham bila membaca Qur`an secara langsung. Sampeyan bandingkan dg kiai2 zaman dulu, seperti Imam Syafi’i dan sesudahnya, yg mereka membuat buku2 pintar, seperti Sulam, Safinah, Taqrib… Ulama seperti mereka itulah yg pantas mengkaji dasar al-Qur`an Hadits secara langsung. Tidak sembarangan. Jadi orang2 awam tinggal mengikut buku2 pinter yg sudah dibuat, daripada jika mereka disuruh melihat Qur`an sendiri, tentu akan malas (aras-arasen). Beliau2 para ulama itulah, dengan dilandasi kasih sayang, membantu orang awam memahami Islam.
Dengan melihat istiqomahnya Kiai Zainal, dalam ibadah, mengajar dan membimbing santri2, paling tidak kita bisa tahu dan mencontoh bagaimana perilaku Nabi. Kita tidak perlu melihat Nabi secara langsung. Saya sendiri kadang nglamun, seumpama saya hidup di masa Nabi, tentu saya merasa enak, karena tidak perlu membaca al-Qur`an, tidak perlu belajar banyak, sebab melihat sendiri sudah ada “Qur`an berjalan”. Jadi kalau mau perlu apa2 tinggal melihat Nabi :
bagaimana membina persaudaraan yg baik, melihat Kanjeng Nabi;
bagaimana memimpin ummat yg baik, melihat Kanjeng Nabi;
bagaimana perjodohan yg baik, ya melihat Kanjeng Nabi;
bagaimana bergaul dg orang tua, melihat Kanjeng Nabi;
bagaimana bergaul dg anak muda, melihat Kanjeng Nabi…
Semuanya tidak perlu membuka al-Qur`an dan tinggal melihat Kanjeng Nabi… Tapi kemudian tersirat pikiran waras saya, ya kalau saya ditaqdirkan ikut Kanjeng Nabi. Kalau ternyata saya ditaqdirkan ikut Abu Jahal?! Hehehe. Dah gak perlu melamun hidup di zaman Nabi. Kita hidup sekarang di zaman akhir seperti ini juga tidak apa-apa asal kita masih ikut dengan tuntunan Kanjeng Nabi…
Jadi semakin lama kita itu semakin sulit mencari contoh. Kalau kita itu rajin membaca al-Qur`an, mengerti maknanya al-Qur`an, kita gak nyari contoh itu gak papa. Kita tidak perlu banyak contoh bila kita sudah rajin membaca al-Qur`an dan mengetahui makna al-Qur`an. Tapi yg terjadi kan, kita itu gak punya contoh…, membaca al-Qur`an juga hanya ketika Bulan Romadlan… itu saja bacanya cepet2.
Kenapa kalau membeli televisi atau sepeda motor kita tidak perlu membaca buku panduannya. Padahal membeli barang2 seperti itu pasti ada buku tebal sebagai panduannya: kalau mau menghidupkan, tekan tombol yg bertuliskan “power”; bagaimana caranya memindah channel… Tapi saya yakin, panjenengan itu beli tivi atau motor itu tanpa pernah membaca buku panduannya. Lha kok bisa tahu dari mana? Ya, karena panjenengan sudah sering melihat orang menghidupkan tivi.
Demikian juga dulu para sahabat. Meskipun tidak membaca buku panduan, tapi mereka melihat dan meniru Kanjeng Nabi. Sesudah Kanjeng Nabi tidak ada, ya harus melihat para sahabat sebagai murid2 Kanjeng Nabi, dan seterusnya, sebagaimana diperintahkan oleh Kanjeng Nabi :
أصحابي كالنجوم، بأيهم اقتديتم اهتديتم
Demikian, semoga kita semua mendapatkan barokah Kiai Zainal, menjadi orang yg sholeh. Sumber : FB Gus Hilmy Muhammad.

sumber  : http://m-alwi.com/ceramah-gus-mus-sesudah-tahlilan-mbah-zainal.html

5 fakta gus mus

Gus Mus lahir di Rembang, Jawa Tengah, 10 Agustus 1944. Ia merupakan seorang kyai, penyair, novelis, pelukis, budayawan dan cendekiawan muslim yang telah memberi warna baru pada peta perjalanan kehidupan sosial dan politik para ulama.
Melalui didikan orangtua yang keras apalagi jika menyangkut prinsip-prinsip agama membuat Gus Mus tumbuh menjadi seorang ulama karismatik termasyur.  Untuk mengetahui fakta menarik tentang Gus Mus, berikut adalah 5 diantaranya.
1. Ada Gus Mus, ada iPad

Perkembangan teknologi membuat Gus Mus dapat menjelajahi dunia maya untuk mengetahui perkembangan zaman dan teknologi. Ia membuat akun jejaring sosial, seperti facebook (Gus Mus), twitter (@gusmusgusmu) hingga blog (www.gusmus.net).
Menurut Gus Mus, keberadan teknologi terserah pada penggunanya. Ia mencontohkan adanya twitter dan facebook sangat bermanfaat untuk silaturahmi dan mudah mendapatkan pengetahuan dari berbagai sumber.

Gus Mus mengaku sudah berkali-kali memamerkan iPad miliknya. Salah satunya ketika mengisi ceramah pengajian di Sumenep, Madura. Ternyata, para kyai tersebut tidak tertarik. Para kyai juga protes karena dianggapnya akan menimbulkan ketergantungan dengan teknologi. Lalu, Gus Mus memperlihatkan hasil download kitab-kitab kuning dari berbagai perpustakaan di penjuru dunia.

Kini, dengan iPad, Gus Mus tak repot membawa segepok kitab kuning, dia cukup mendownload kitab-kitab kuning. Keuntungan lain, dia juga bias belajar di mana saja.
2. “Saya Mempunyai Hak Prerogatif Untuk Menolak”
Gus Mus didorong-dorong oleh Gus Dur dan kawan-kawan dari kelompok NU kultural, untuk mau mencalonkan diri sebagai calon ketua umum PB NU pada Muktamar NU ke-31 tahun 2004, di Boyolali, Jawa Tengah. Namun Gus Mus justru bersikukuh menolak.

Jika tidak merasa cocok berada di suatu lembaga, dia dengan elegan menarik diri. Sebagai misal, kendati pernah tercatat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah tahun 1987-1992, mewakili PPP, demikian pula pernah sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), mantan Rois Syuriah PB NU periode 1994-1999 dan 1999-2004 ini tidak pernah mau dicalonkan untuk menjabat kembali di kedua lembaga tersebut.

“Selama saya menjadi anggota DPRD, sering terjadi pertikaian di dalam batin saya, karena sebagai wakil rakyat, yang menerima lebih banyak dibandingkan dengan apa yang bisa saya berikan kepada rakyat Jawa Tengah,” kata Gus Mus mengenang pengalaman dan pertentangan batin yang dia alami selama menjadi politisi.
3. Sahabat Gus Dur (Abdurrahman Wahid)
Keduanya bersahabat sejak dipertemukan di Kairo, Mesir ketika sama-sama sedang menimba ilmu di Universitas Al Azhar pada tahun 1964. Semasa kuliah di Universitas Al Azhar, keduanya berkumpul setiap hari selama hampir tiga tahun. Keduanya kemudian bergulat dalam Himpunan Pemuda dan Pelajar Indonesia (HPPI) Mesir. Menurut Gus Mus, Gus Dur muda hanya bisa digambarkan dengan tiga kata yaitu buku, film, dan sepak bola.

4. Seorang Guru yang Tidak Mengenal Lelah

Demi kesetiannya mengajar para santri dan sedang berada di rumah, sesempatnya Gus Mus berusaha untuk mengisi jadwal pengajian rutin yang berlaku di pesantren. Jangan heran ketika misalnya menjelang waktu Subuh Gus Mus baru datang dari berpergian jauh, namun selepas waktu subuh tiba-tiba Gus Mus langsung muncul untuk mengajar para santri.
Ini sudah menjadi tradisi dan inilah yang membuat para santri harus selalu memasang mata dan telinga menunggu  kerawuhan (istilah Jawa: kepulangan)  beliau dari berpergian, supaya mereka tidak sampai absen atau terlambat mengikuti pengajian beliau.
5. Komitmen di Hari Jumat

Apabila hari Jumat  tidak ada acara yang sangat penting dan urgent, Gus Mus akan memilih berada di rumah atau ketika sedang berada di luar kota, sedapat-dapatnya Gus Mus pasti akan berusaha untuk pulang.
Bukan sekedar untuk beristirahat dan berkumpul dengan keluarga setelah beraktivitas di luar melainkan yang lebih penting ialah untuk keperluan mengajar para santri pengajian tiap Jumat yang terdiri dari sebagain besar adalah orang-orang tua yang datang dari kampung-kampung setempat dan daerah Rembang sekitarnya. Ini adalah forum pengajian yang dirintis oleh sang ayah yaitu KH. Bisri Mustofa.

sumber  : https://www.selasar.com/politik/5-fakta-tentang-gus-mus-kh-achmad-mustofa-bisri

cerpen gus ja'far

cerpen gus ja'far..cerpen [pertama gusmus


GUS JAKFAR

 CERPEN “GUS JAKFAR”

Karya GUS MUS

Di antara putera-putera Kiai Saleh, pengasuh pesantren "Sabilul Muttaqin" dan sesepuh di daerah kami, Gus Jakfar-lah yang paling menarik perhatian masyarakat. Mungkin Gus Jakfar tidak sealim dan sepandai saudara-saudaranya, tapi dia mempunyai keistimewaan yang membuat namanya tenar hingga ke luar daerah, malah konon beberapa pejabat tinggi dari pusat memerlukan sowan khusus ke rumahnya setelah mengunjungi Kiai Saleh. Kata Kang Solikin yang dekat dengan keluarga ndalem, bahkan Kiai Saleh sendiri segan dengan anaknya yang satu itu.

"Kata Kiai, Gus Jakfar itu lebih tua dari beliau sendiri," cerita Kang Solikin suatu hari kepada kawan-kawannya yang sedang membicarakan putera bungsu Kiai Saleh itu. "Saya sendiri tidak paham apa maksudnya." "Tapi, Gus Jakfar memang luar biasa," kata Mas Bambang, pegawai Pemda yang sering mengikuti pengajian subuh Kiai Saleh. "Matanya itu lho. Sekilas saja mereka melihat kening orang, kok langsung bisa melihat rahasianya yang tersembunyi. Kalian ingat, Sumini yang anak penjual rujak di terminal lama yang dijuluki perawan tua itu, sebelum dilamar orang sabrang kan ketemu Gus Jakfar. Waktu itu Gus Jakfar bilang, 'Sum, kulihat keningmu kok bersinar, sudah ada yang ngelamar ya?'. Tak lama kemudian orang sabrang itu datang melamarnya." "Kang Kandar kan juga begitu," timpal Mas Guru Slamet. "Kalian kan mendengar sendiri ketika Gus Jakfar bilang kepada tukang kebun SD IV itu, 'Kang, saya lihat hidung sampeyan kok sudah bengkok, sudah capek menghirup nafas ya?' Lho, ternyata besoknya Kang Kandar meninggal." "Ya. Waktu itu saya pikir Gus Jakfar hanya berkelakar," sahut Ustadz Kamil, "Nggak tahunya beliau sedang membaca tanda pada diri Kang Kandar." "Saya malah mengalami sendiri," kata Lik Salamun, pemborong yang dari tadi sudah kepingin ikut bicara. "Waktu itu, tak ada hujan tak ada angina, Gus Jakfar bilang kepada saya, 'Wah, saku sampeyan kok mondol-mondol; dapat proyek besar ya?' Padahal saat itu saku saya justru sedang kemps. Dan percaya atau tidak, esok harinya saya memenangkan tender yang diselenggarakan Pemda tingkat propinsi." "Apa yang begitu itu disebut ilmu kasyaf?" tanya Pak Carik yang sejak tadi hanya asyik mendengarkan. "Mungkin saja," jawab Ustadz Kamil. "Makanya saya justru takut ketemu Gus Jakfar. Takut dibaca tanda-tanda buruk saya, lalu pikiran saya terganggu." *** Maka, ketika kemudian sikap Gus Jakfar berubah, masyarakat pun geger; terutama para santri kalong, orang-orang kampung yang ikut mengaji tapi tidak tinggal di pesantren seperti Kang Solikin yang selama ini merasa dekat dengan beliau. Mula-mula Gus Jakfar menghilang berminggu-minggu, kemudian ketika kembali tahu-tahu sikapnya berubah menjadi manusia biasa. Dia sama sekali berhenti dan tak mau lagi membaca tanda-tanda. Tak mau lagi memberikan isyarat-isyarat yang berbau ramalan. Ringkas kata, dia benar-benar kehilangan keistimewaannya. "Jangan-jangan ilmu beliau hilang pada saat beliau menghilang itu," komentar Mas Guru Slamet penuh penyesalan. "Wah, sayang sekali! Apa gerangan yang terjadi pada beliau?" "Ke mana beliau pergi saat menghilang pun, kita tidak tahu;" kata Lik Salamun. "Kalau saja kita tahu ke mana beliau pergi, mungkin kita akan mengetahui apa yang terjadi pada beliau dan mengapa beliau kemudian berubah." "Tapi, bagaimanapun ini ada hikmahnya," ujar Ustadz Kamil. "Paling tidak, kini kita bisa setiap saat menemui Gus Jakfar tanpa merasa deg-degan dan was-was; bisa mengikuti pengajiannya dengan niat tulus mencari ilmu. Maka, jangan kita ingin mengetahui apa yang terjadi dengan gus kita ini hingga sikapnya berubah atau ilmunya hilang, sebaiknya kita langsung saja menemui beliau." Begitulah, sesuai usul Ustadz Kamil, pada malam Jum'at sehabis wiridan salat Isya, saat mana Gus Jakfar prei, tidak mengajar; rombongan santri kalong sengaja mendatangi rumahnya. Kali ini hampir semua anggota rombongan merasakan keakraban Gus Jakfar, jauh melebihi yang sudah-sudah. Mungkin karena kini tidak ada lagi sekat berupa rasa segan, was-was dan takut. Setelah ngobrol ke sana kemari, akhirnya Ustadz Kamil berterus terang mengungkapkan maksud utama kedatangan rombongan: "Gus, di samping silaturahmi seperti biasa, malam ini kami datang juga dengan sedikit keperluan khusus. Singkatnya, kami penasaran dan sangat ingin tahu latar belakang perubahan sikap sampeyan." "Perubahan apa?" tanya Gus Jakfar sambil tersenyum penuh arti. "Sikap yang mana? Kalian ini ada-ada saja. Saya kok merasa tidak berubah." "Dulu sampeyan kan biasa dan suka membaca tanda-tanda orang," tukas Mas Guru Slamet, "kok sekarang tiba-tiba mak pet, sampeyan tak mau lagi membaca, bahkan diminta pun tak mau." "O, itu," kata Gus Jakfar seperti benar-benar baru tahu. Tapi dia tidak segera meneruskan bicaranya. Diam agak lama. Baru setelah menyeruput kopi di depannya, dia melanjutkan, "Ceritanya panjang." Dia berhenti lagi, membuat kami tidak sabar, tapi kami diam saja. "Kalian ingat, saya lama menghilang?" akhirnya Gus Jakfar bertanya, membuat kami yakin bahwa dia benar-benar siap untuk bercerita. Maka serempak kami mengangguk. "Suatu malam saya bermimpi ketemu ayah dan saya disuruh mencari seorang wali sepuh yang tinggal di sebuah desa kecil di lereng gunung yang jaraknya dari sini sekitar 200 km kea rah selatan. Namanya Kiai Tawakkal. Kata ayah dalam mimpi itu, hanya kiai-kiai tertentu yang tahu tentang kiai yang usianya sudah lebih 100 tahun ini. Santri-santri yang belajar kepada beliau pun rata-rata sudah disebut kiai di daerah masing-masing." "Terus terang, sejak bermimpi itu, saya tidak bisa menahan keinginan saya untuk berkenalan dan kalau bisa berguru kepada Wali Tawakkal itu. Maka dengan diam-diam dan tanpa pamit siapa-siapa, saya pun pergi ke tempat yang ditunjukkan ayah dalam mimpi dengan niat bilbarakah dan menimba ilmu beliau. Ternyata, ketika sampai di sana, hampir semua orang yang saya jumpai mengaku tidak mengenal nama Kiai Tawakkal. Baru setelah seharian melacak ke sana kemari, ada seorang tua yang memberi petunjuk." 'Cobalah nakmas ikuti jalan setapak di sana itu' katanya. 'Nanti nakmas akan berjumpa dengan sebuah sungai kecil; terus saja nakmas menyeberang. Begitu sampai seberang, nakmas akan melihat gubuk-gubuk kecil dari bambu. Nah, kemungkinan besar orang yang nakmas cari akan nakmas jumpai di sana. Di gubuk yang terletak di tengah-tengah itulah tinggal seorang tua seperti yang nakmas gambarkan. Orang sini memanggilnya Mbah Jogo. Barangkali itulah yang nakmas sebut Kiai siapa tadi?' 'Kiai Tawakkal.' 'Ya, Kiai Tawakkal. Saya yakin itulah orangnya, Mbah Jogo.' "Saya pun mengikuti petunjuk orang tua itu, menyeberang sungai dan menemukan sekelompok rumah gubuk dari bambu." "Dan betul, di gubuk bambu yang terletak di tengah-tengah, saya menemukan Kiai Tawakkal alias Mbah Jogo sedang dikelilingi santri-santrinya yang rata-rata sudah tua. Saya diterima dengan penuh keramahan, seolah-olah saya sudah merupakan bagian dari mereka. Dan kalian tahu? Ternyata penampilan Kiai Tawakkal sama sekali tidak mencerminkan sosoknya sebagai orang tua. Tubuhnya tegap dan wajahnya berseri-seri. Kedua matanya indah memancarkan kearifan. Bicaranya jelas dan teratur. Hampir semua kalimat yang meluncur dari mulut beliau bermuatan kata-kata hikmah." Tiba-tiba Gus Jakfar berhenti, menarik nafas panjang, baru kemudian melanjutkan, "Hanya ada satu hal yang membuat saya terkejut dan tgerganggu. Saya melihat di kening beliau yang lapang ada tanda yang jelas sekali, seolah-olah saya membaca tulisan dengan huruf yang cukup besar dan berbunyi 'Ahli Neraka'. Astaghfirullah! Belum pernah selama ini saya melihat tanda yang begitu gambling. Saya ingin tidak mempercayai apa yang saya lihat. Pasti saya keliru. Masak seorang yang dikenal wali, berilmu tinggi, dan disegani banyak kiai yang lain, disurati sebagai ahli neraka. Tak mungkin. Saya mencoba meyakin-yakinkan diri saya bahwa itu hanyalah ilusi, tapi tak bisa. Tanda itu terus melekat di kening beliau. Bahkan belakangan saya melihat tanda itu semakin jelas ketika beliau habis berwudhu. Gila!" "Akhirnya niat saya untuk menimba ilmu kepada beliau, meskipun secara lisan memang saya sampaikan demikian, dalam hati sudah berubah menjadi keinginan untuk menyelidiki dan memecahkan keganjialan ini. Beberapa hari saya amati perilaku Kiai Tawakkal, saya tidak melihat sama sekali hal-hal mencurigakan. Kegiatan rutinnya sehari-hari tidak begitu berbeda dengan kebanyakan kiai yang lain: mengimami salat jamaah; melakukan salat-salat sunnat seperti dhuha, tahajjud, witir,dsb.; mengajar kitab-kitab (umumnya kitab-kitab besar); mujahadah; dzikir malam; menemui tamu; dan semacamnya. Kalaupun beliau keluar, biasanya untuk memenuhi undangan hajatan atau- dan ini sangat jarang sekali- mengisi pengajian umum. Memang ada kalanya beliau keluar pada malam-malam tertentu; tapi menurut santri-santri yang lama, itu pun merupakan kegiatan rutin yang sudah dijalani Kiai Tawakkal sejak muda. Semacam lelana brata, kata mereka." "Baru setelah beberapa minggu tinggal di 'pesantren bambu', saya mendapat kesempatan atau tepatnya keberanian untuk mengikuti Kiai Tawakkal keluar. Saya pikir, inilah kesempatan untuk mendapatkan jawaban atas tanda tanya yang selama ini mengganggu saya." "Begitulah, pada suatu malam purnama, saya melihat Kiai keluar dengan berpakaian rapi. Melihat waktunya yang sudah larut, tidak mungkin beliau pergi untuk mendatangi undangan hajatan atau lainnya. Dengan hati-hati saya membuntutinya dari belakang; tidak terlalu dekat, tapi juga tidak terlalu jauh. Dari jalan setapak hingga ke jalan desa, Kiai terus berjalan dengan langkah yang tetap tegap. Akan ke mana beliau gerangan? Apa ini yang disebut semacam lelana brata? Jalanan semakin sepi; saya pun semakin berhati-hati mengikutinya, khawatir tiba-tiba Kiai menoleh ke belakang." "Setelah melewati kuburan dan kebun sengon, beliau berbelok. Ketika kemudian saya ikut belok, saya kaget, ternyata sosoknya tak kelihatan lagi. Yang terlihat justru sebuah warung yang penuh pengunjung. Terdengar gelak tawa ramai sekali. Dengan bengong saya mendekati warung terpencil dengan penerangan petromak itu. Dua orang wanita- yang satu masih muda dan yang satunya lagi agak lebih tua- dengan dandanan yang menor sibuk melayani pelanggan sambil menebar tawa genit ke sana kemari. Tidak mungkin Kiai mampir ke warung ini, pikir saya. Ke warung biasa saja tidak pantas, apalagi warung yang suasananya saja mengesankan kemesuman ini. 'Mas Jakfar!' tiba-tiba saya dikagetkan oleh suara yang tidak asing di telinga saya, memanggil-manggil nama saya. Masyaallah, saya hampir-hampir tidak mempercayai pendengaran dan penglihatan saya. Memang betul, mata saya melihat Kiai Tawakkal melambaikan tangan dari dalam warung. Ah. Dengan kikuk dan pikiran tak karuan, saya pun terpaksa masuk dan menghampiri kiai yang saya yang duduk santai di pojok. Warung penuh dengan asap rokok. Kedua wanita menor menyambut saya dengan senyum penuh arti. Kiai Tawakkal menyuruh orang disampingnya untuk bergeser, 'Kasi kawan saya ini tempat sedikit!' Lalu, kepada orang-orang yang ada di warung, Kiai memperkenalkan saya. Katanya, 'Ini kawan saya, dia baru datang dari daerah yang cukup jauh. Cari pengalaman katanya'. Mereka yang duduknya dekat serta merta mengulurkan tangan, menjabat tangan saya dengan ramah; sementara yang jauh melambaikan tangan". "Saya masih belum sepenuhnya menguasai diri, masih seperti dalam mimpi, ketika tiba-tiba saya dengar Kiai menawari, 'Minum kopi ya?!' Saya mengangguk asal mengangguk. 'Kopi satu lagi, Yu!' kata Kiai kepada wanita warung sambil mendorong piring jajan ke dekat saya. 'Silakan! Ini namanya rondo royal, tape goreng kebanggan warung ini! Lagi-lagi saya hanya menganggukkan kepala asal mengangguk." "Kiai Tawakkal kemudian asyik kembali dengan 'kawan-kawan'-nya dan membiarkan saya bengong sendiri. Saya masih tak habis pikir, bagaimana mungkin Kiai Tawakkal yang terkenal waliyullah dan dihormati para kiai lain bisa berada di sini. Akrab dengan orang-orang beginian; bercanda dengan wanita warung. Ah, inikah yang disebut lelana brata? Ataukah ini merupakan dunia lain beliau yang sengaja disembunyikan dari umatnya? Tiba-tiba saya seperti mendapat jawaban dari tanda tanya yang selama ini mengganggu saya dan karenanya saya bersusah payah mengikutinya malam ini. O, pantas di keningnya kulihat tanda itu. Tiba-tiba sikap dan pandangan saya terhadap beliau berubah." 'Mas, sudah larut malam,'tiba-tiba suara Kiai Tawakkal membuyarkan lamunan saya. 'Kita pulang, yuk!' Dan tanpa menunggu jawaban saya, Kiai membayari minuman dan makanan kami, berdiri, melambai kepada semua, kemudian keluar. Seperti kerbau dicocok hidung, saya pun mengikutinya. Ternyata setelah melewati kebon sengon, Kiai Tawakkal tidak menyusuri jalan-jalan yang tadi kami lalui. 'Biar cepat, kita mengambil jalan pintas saja!' katanya." "Kami melewati pematang, lalu menerobos hutan, dan akhirnya sampai di sebuah sungai. Dan, sekali lagi saya menyaksikan kejadian yang menggoncangkan. Kiai Tawakkal berjalan di atas permukaan air sungai, seolah-olah di atas jalan biasa saja. Sampai di seberang, beliau menoleh ke arah saya yang masih berdiri mematung. Beliau melambai. 'Ayo!' teriaknya. Untung saya bisa berenang; saya pun kemudian berenang menyeberangi sungai yang cukup lebar. Sampai di seberang, ternyata Kiai Tawakkal sudah duduk-duduk di bawah pohon randu alas, menunggu. 'Kita istirahat sebentar,' katanya tanpa menengok saya yang sibuk berpakaian. 'Kita masih punya waktu, insya Allah sebelum subuh kita sudah sampai pondok.' Setelah saya ikut duduk di sampingnya, tiba-tiba dengan suara berwibawa, Kiai berkata mengejutkan, 'Bagaimana? Kau sudah menemukan apa yang kaucari? Apakah kau sudah menemukan pembenar dari tanda yang kaubaca di kening saya? Mengapa kau seperti masih terkejut? Apakah kau yang mahir melihat tanda-tanda menjadi ragu terhadap kemahiranmu sendiri?' Dingin air sungai rasanya semakin menusuk mendengar rentetan pertanyaan beliau yang menelanjangi itu. Saya tidak bisa berkata apa-apa. Beliau yang kemudian terus berbicara. 'Anak muda, kau tidak perlu mencemaskan saya hanya karena kau melihat tanda "Ahli Neraka" di kening saya. Kau pun tidak perlu bersusah-payah mencari bukti yang menunjukkan bahwa aku memang pantas masuk neraka. Karena, pertama, apa yang kau lihat belum tentu merupakan hasil dari pandangan kalbumu yang bening. Kedua, kau kan tahu, sebagaimana neraka dan sorga, aku adalah milik Allah. Maka terserah kehendak-Nya, apakah Ia memasukkan diriku ke sorga atau neraka. Untuk memasukkan hamba-Nya ke sorga atau neraka, sebenarnyalah Ia tidak memerlukan alasan. Sebagai kiai, apakah kau berani menjamin amalmu pasti mengantarkanmu ke sorga kelak? Atau kau berani mengatakan bahwa orang-orang di warung yang tadi kau pandang sebelah mata itu pasti masuk neraka? Kita berbuat baik karena kita ingin dipandang baik oleh-Nya, kita ingin berdekat-dekat dengan-Nya, tapi kita tidak berhak menuntut balasan kebaikan kita. Mengapa? Karena kebaikan kita pun berasal dari-Nya. Bukankah begitu?' Aku hanya bisa menunduk. Sementara Kiai Tawakkal terus berbicara sambil menepuk-nepuk punggung saya. 'Kau harus lebih berhati-hati bila mendapat cobaan Allah berupa anugerah. Cobaan yang berupa anugerah tidak kalah gawatnya dibanding cobaan yang berupa penderitaan. Seperti mereka yang di warung tadi; kebanyakan mereka orang susah. Orang susah sulit kau bayangkan bersikap takabbur; ujub, atau sikap-sikap lain yang cenderung membesarkan diri sendiri. Berbeda dengan mereka yang mempunyai kemampuan dan kelebihan: godaan untuk takabbur dan sebagainya itu datang setiap saat. Apalagi bila kemampuan dan kelebihan itu diakui oleh banyak pihak' Malam itu saya benar-benar merasa mendapatkan pemahaman dan pandangan baru dari apa yang selama ini sudah saya ketahui. 'Ayo kita pulang!' tiba-tiba Kiai bangkit. 'Sebentar lagi subuh. Setelah sembahyang subuh nanti, kau boleh pulang.' Saya tidak merasa diusir; nyatanya memang saya sudah mendapat banyak dari kiai luar biasa ini." "Ketika saya ikut bangkit, saya celingukan. Kiai Tawakkal sudah tak tampak lagi. Dengan bingung saya terus berjalan. Kudengar azan subuh berkumandang dari sebuah surau, tapi bukan surau bambu. Seperti orang linglung, saya datangi surau itu dengan harapan bisa ketemu dan berjamaah salat subuh dengan Kiai Tawakkal. Tapi, jangankan Kiai Tawakkal, orang yang mirip beliau pun tak ada. Tak seorang pun dari mereka yang berada di surau itu yang saya kenal. Baru setelah sembahyang, seseorang menghampiri saya. 'Apakah sampeyan Jakfar?' tanyanya. Ketika saya mengiyakan, orang itu pun menyerahkan sebuah bungkusan yang ternyata berisi barang-barang milik saya sendiri. 'Ini titipan Mbah Jogo, katanya milik sampeyan.' 'Beliau di mana?' tanya saya buru-buru. 'Mana saya tahu?' jawabnya. 'Mbah Jogo datang dan pergi semaunya. Tak ada seorang pun yang tahu dari mana beliau datang dan ke mana beliau pergi.' Begitulah ceritanya. Dan Kiai Tawakkal alias Mbah Jogo yang telah berhasil mengubah sikap saya itu tetap merupakan misteri." Gus Jakfar sudah mengakhiri ceritanya, tapi kami yang dari tadi suntuk mendengarkan masih diam tercenung sampai Gus Jakfar kembali menawarkan suguhannya. Rembang, Mei 2002

biografi gusmus

Profil Pribadi

A. Mustofa Bisri, Kiai, Penyair dan Pelukis
MESKI Kiai Haji Achmad Mustofa Bisri dikenal sangat mobil. Kesana-kemari tak kenal lelah, baik untuk ceramah, diskusi, rapat NU, silaturahmi atau baca puisi. Tapi di bulan Ramadhan, jangan harap bisa ‘mengeluarkan’ Gus Mus —panggilan akrabnya— dari Pondok Pesantrennya di Rembang.
Kenapa ?
Sebab tradisinya adalah : selama bulan Puasa, Gus Mus pilih kumpul dengan keluarga dan para santrinya.
Dia juga membiasakan membaca takbir dan shalawat 170 kali sehabis Maghrib dan Isya.
“Ini memang sudah rutin” katanya. “Bila Ramadhan, saya khususkan untuk tidak keluar. Semua undangan ditolak !”
* * *
SANGAT boleh jadi, masa-masa bulan suci itu, juga digunakan Gus Mus untuk melakukan dua ‘hobi’ lainnya : menulis puisi dan melukis.
Untuk kegemarannya menulis, memang ada yang mengatakan sebagai nyleneh. Padahal, menurutnya, “bersastra itu sudah menjadi tradisi para ulama sejak dulu !”
“Sahabat-sahabat Nabi itu semua penyair, dan Nabi Muhammad SAW pun gemar mendengarkan mereka bersyair. Pernah Rasulullah kagum pada syair ciptaan Zuhair, sehingga beliau melepas pakaian dan menyerahkan kepadanya sebagai hadiah !”
* * *
JADI, kiai berpuisi itu tidak nyleneh ?
“Sebenarnya bukan saya yang nyleneh, tapi mereka !”
Mereka siapa ?
Yang mengatakan dirinya nyleneh !
Sebab, menurutnya, “sastra itu diajarkan di pesantren. Dan kiai-kiai itu, paling tidak tiap malam Jumat, membaca puisi. Burdah dan Barzanji itu kan puisi dan karya sastra yang agung ?!”
“Al Qur’an sendiri merupakan mahakarya sastra yang paling agung !”
* * *
WALHASIL, meski KHA Mustofa Bisri adalah Rais Syuriah PBNU. Meski dia anggota Dewan Penasihat DPP PKB. Meski dia Pimpinan Pondok Pesantren Raudhatul Thalibien di Rembang. Tapi kegiatan menulis puisi memang sudah menjadi darah-dagingnya
“Bersastra itu kan kegiatan manusia paling tinggi, melibatkan rasio dan perasaan !” katanya.
Nyatanya pula, Prof Dr Umar Kayam memahami sekali hal itu. “Dalam perjalanannya sebagai kiai, saya kira, ia (Gus Mus) menyerahkan diri secara total sembari berjalan sambil tafakur. Sedang dalam perjalanannya sebagai penyair, ia berjalan, mata dan hatinya menatap alam semesta dan puak manusia dengan ngungun, penuh pertanyaan dan ketakjuban” katanya.
Hasilnya, antaralain kumpulan puisi bertajuk Tadarus. “Inilah perjalanan berpuisi yang unik !” lanjut Begawan Sastra Indonesia itu.
* * *
SELAIN menulis puisi, Mustofa Bisri juga punya kegemaran melukis. Karyanya sudah puluhan atau mungkin ratusan. Tapi kurang jelas, apakah karyanya itu juga dikoleksi para pandemen lukisan — dengan membeli seperti mereka membeli karya lulusan ISI, misalnya.
“Kekuatan ekspresi Mustofa Bisri terdapat pada garis grafis” kata pula Jim Supangkat, kurator kenamaan itu. “Kesannya ritmik menuju dzikir, beda dengan kaligrafi !”
* * *
ADA KEJADIAN menarik ketika diselenggarakan Muktamar I PKB di Surabaya. KHA Mustofa Bisri termasuk yang diunggulkan jadi Ketua Umum. Pendukungnya juga banyak. Bahkan konon Gus Dur pun men-support.
Tapi, ternyata, Mustofa Bisri sendiri menolak. Atau mengundurkan diri !
Gus Mus justru … mengadakan pameran lukisan bersama dua temannya, yang mereka beri judul Tiga Pencari Teduh.
Ternyata, dunia politik memang tidak cocok bagi Gus Mus. “Saya mendengar politik saja sudah gerah” katanya. “Apalagi masuk ke dalamnya !”
Itulah salah satu motivasi dia menggelar pameran lukisan. Mencari keteduhan di tangan gemuruhnya politik !
Satu Kamar dengan Gus Dur di Al Azhar, Kairo, Mesir
BEGITU bapaknya, begitu pula ayahnya. Begitu kakeknya, begitu pula cucunya. Inilah yang terjadi pada Achmad Mustofa Bisri, atau Gus Mus.
Kakeknya, H Zaenal Musthofa, dikenal sebagai penulis cukup produktif. Ayahnya, KH Bisri Musthofa, lebih produktif lagi. Juga lebih beragam kegiatannya. Baik di lingkungan politik, pemerintahan, maupun di bidang kebudayaan.
Bisri Musthofa juga dikenal sebagai orator ulung!
Dua putranya kemudian mengikuti jejaknya. KH Cholis Bisri ‘mewarisi’ bakat ayahnya dalam politik, dan kini menjadi Wakil Ketua MPR. Sementara adiknya, Achmad Mustofa Bisri, ‘mewarisi’ kepiawaiannya dalam menulis dan bersastra.
Tapi keduanya tetap ‘jago’ dalam soal agama, seperti kakeknya maupun ayahnya. Mereka juga memimpin pondok pesantren.
***
ACHMAD MUSTOFA BISRI dilahirkan di Rembang pada 10 Agustus 1944.
Selain mendapat gemblengan dari keluarga sendiri yang memang keluarga muslim yang sangat taat. Gus Mus memperoleh gemblengan di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri yang sohor itu. Kenangannya pada pesantren ini, antara lain terekam dalam puisinya berjudul Lirboyo, Kaifal Haal?
“Lirboyo, masihkah penghuni-penghunimu percaya pada percikan/ sawab-sawab mbah Manaf, mbah Marzuqi, dan mbah Mahrus rachimakumullah? / ataukah seperti dimana-mana itu tidak mempunyai arti apa-apa / kecuali bagi dikenang sesekali dalam upacara haul yang gegap gempita”
***
SELAIN memperdalam ilmu di Lirboyo, Gus Mus juga suntuk di Pondok Pesantren Krapyak, Yogya. Puncaknya belajar di Universitas Al Azhar, Kairo.
Di Al Azhar itulah, untuk pertama kali Gus Mus bertemu dan berkenalan dengan Gus Dur, yang kemudian menjadi Presiden keempat Republik Indonesia.
Seperti pengakuannya sendiri, mereka kemudian tinggal di satu kamar. Gus Dur banyak membantu Gus Mus selama di perguruan tinggi tersebut. Bahkan sampai memperoleh beasiswa.
Uniknya, atau ironisnya, Gus Dur sendiri kemudian tidak kerasan di Al Azhar. Dia DO. Lalu meneruskan studinya di Irak.
***
PULANG ke tanah air awal 1970-an, Gus Mus langsung… dinikahkan dengan Siti Fatwa. Gadis teman Gus Mus sendiri di masa kecil.
Jadi, agaknya, selama Gus Mus studi di Al Azhar, kedua orangtua mereka mematangkan rembuk untuk menjodohkan putera-puteri mereka!
“Banyak kenangan di antara kami” kata Gus Mus pula. “Semasa kecil saya kan sering menggodanya!”
Pasangan ini kemudian dianugerahi tujuh putra-putri. Sikap Gus Mus yang liberal didasari kasihsayang, agaknya sangat mengesankan putra-putrinya. Buktinya, Kautsar Uzmut, putri keduanya, memujanya. “Dia itu tipe Abah yang top!” katanya. “Saya sendiri memfigurkan pria seperti Abah yang nanti menjadi suami atau pendamping saya. Tapi terus terang, sangat sulit!”
***
MERASA tidak cocok dengan dunia politik, Gus Mus yang menguasai bahasa Arab, Inggeris dan Prancis memang kemudian lebih banyak berkiprah sebagai ‘kutu buku’ dan ‘penulis buku’. Tentu, di samping jabatan ‘resmi’ sebagai Rais Syuriah PB NU, Anggota Dewan Penasihat DPP PKB, dan tentusaja Pimpinan Pondok Pesantren di Rembang.
Meski Gus Mus pernah jadi Anggota MPR mewakili PPP, tapi ‘kiprah politiknya’ samasekali tidak menonjol. Sebab yang mencuat justru karya sastranya.
Di antara karyanya adalah: Ensiklopedi Ijmak, Proses Kebahagiaan, Pokok Pokok Agama, Kimaya Sa’adah, Nyamuk yang Perkasa dan Awas, Manusia. Serta kumpulan puisi OHOI, Tadarus, Pahlawan dan Tikus, Rubayat Angin dan Rumput, dan lainnya.
Selamat bertadarus puisi, Pak Kiai-penyair! (Minggu Pagi Online)
sumber: http://www.gusmus.net/?page_id=41